Contoh Puisi Tema Pendidikan Untuk Kegiatan Lomba Memperingati Hari Besar Nasional dan Daerah

Contoh Puisi Tema Pendidikan Untuk Kegiatan Lomba Memperingati Hari Besar Nasional dan Daerah - Kegiatan lomba seringkali dikaitkan dengan diperingatinya hari - hari besar nasional dan hari jadi daerah. Dan dari beberapa jenis perlombaan tersebut biasanya diambilkan tema lomba yang relevan dengan hari besar yang diperingati. Puisi tersebut dapat juga mengambil tema perjuangan, pendidikan bahkan ada yang lebih spesifik lagi tentang bidang tertentu sesuai instansi yang mengadakan perlombaan.

Contoh Puisi Tema Pendidikan Untuk Kegiatan Lomba Memperingati Hari Besar Nasional dan Daerah


Berikut dibawah ini adalah beberapa contoh puisi dengan tema pendidikan yang dapat dijadikan  referensi sebagai materi lomba baik sebagai materi pokok maupun pilihan.

Contoh 1
SUNGAI KECIL 
Karya D. Zawawi Imron

sungai kecil, sungai kecil!
di manakah engkau telah kulihat?
antara cirebon dan purwokerto
ataukah hanya dalam mimpi?
di atasmu batu-batu kecil
sekeras rinduku dan

di tepimu daun-daun
bergoyang menaburkan sesuatu
yang kuminta dalam doaku
sungai kecil, sungai kecil!
terangkanlah kepadaku,
di manakah negeri asalmu?
di atasmu akan kupasang
jembatan bambu
agar para petani mudah melintasimu
akan kubersihkan lubukmu agar
para perampok yang mandi
merasakan juga sejuk airmu
sungai kecil, sungai kecil!
mengalirlah terus ke rongga jantungku
dan kalau kau payah,
istirahatlah ke dalam tidurku!
kau yang jelita kutembangkan
buat kasihku.


Contoh 2
SURAT DARI IBU 
Karya Asrul Sani

Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke dunia bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi
menyinar daun-daunan
dalam rimba padang hijau
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang,
dan warna senja
belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!


Contoh 3
TERATAI 
Karya Sanusi Pane

Kepada Ki Hadjar Dewantara

Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai;
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.
Teruslah, o Teratai bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman.
Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun angkat tidak diminat,
Engkau pun turut menjaga Zaman.


Contoh 4
BACA TULIS
Karya Nur Wachid

Senja meradang kerinduan
Goresan pena menyayat kalbu
Tangisanku tak membuat pilu
Hei .. wahai pemimpinku
Pandanglah aku yang kusut ini
Duduk di sekolah ku tak bisa
Bagaimana ku tak bisa bodoh ?
Hidup pun beralas tanah
Tidur pun beratap langit
Ahhh,….
Bosan ku tak dapat membaca
Bingung ku tak dapat menulis
Seandainya ada pemimpin menangis
Pasti ku dapat baca tulis


Contoh 5
MUSIUM PERJUANGAN
Karya Kuntowijoyo

Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya.
Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut
cintanya dan tak pernah kembali
Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati.
Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran
yang baru melawan dirimu.


Contoh 6
TAMAN ILMU
Karya : Nur Wachid

Musim kemarau panas berkepanjangan
Musim penghujan hujan berdatangan
Itulah hebatnya dirimu
Panas hujan tetap buat kau berdiri
Kau hanya tumpukan bata merah
Tulang mu hanya dari besi
              Seindah dirimu namamu sama
              Seburuk bentukmu tak kurangi gunamu
              Kaulah taman kehidupan
              Tempat tertanam berjuta ilmu
              Bunga merekah terlahir darimu
              Hiruk pikuk pendidikan tertelan olehmu
              Tanpamu semua tampak bodoh
Alangkah indahnya …..
Jika dirimu berdiri dimana – mana
Tanpa ada beda di desa dan kota
Sayangnya kau bukan manusia
Kakimu tertanam di bumi
Tak dapat jalan kemana – mana


Contoh 7
PADA SUATU HARI NANTI
Karya: Sapardi Djoko Damono

pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati

pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari


Contoh 8
SURAT DARI IBU
Karya: Asrul Sani

Pergi ke dunia anak-anaku sayang
pergi ke hidup bebas!
Sesama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Sesama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!

Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
"Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"


Contoh 9
JANGAN TANGGUNG JANGAN KEPALANG
Karya: Sutan Takdir Alisyahbana

Jangan tanggung jangan kepalang
Bercipta mencipta
Bekerja memuja
Berangan mengawan,
Berperang berjuang.

Mengapa bimbang berhati walang
Berhenti tertegun langkah tertahan
Takut percuma segala kerja
Sangsi berharga apa dipuja?

Wahai teman
Merata buih di tepi pasir
Tetapi gelombang mengulang
Gairah mengulang menuju teluk
Selara tua gugur ke tanah
Pucuk muda tertawa mengorak sela
Keranda muram diusung ke makam,
Jejak muda bersumpah baka,
Cinta gairah hati remaja.

Lenyapkan sangsi, lenyapkan ngeri,
Indah gelombang mengejar pantai,
Indah pucuk menjelma rupa,
Indah jejaka memuja cinta,
Benar, indah segala hidup,
Menyerah tenaga menurut hasrat,
Tiada tanggung tiada kepalang

(Tonggak 1, 1987)

Contoh 10
PRAJURIT JAGA MALAM
Karya: Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
Bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
Kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu….
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

(1948)


Contoh 11
NASEHAT-NASEHAT KECIL ORANG TUA
PADA ANAKNYA BERANGKAT DEWASA
Karya: Taufik Ismail

Jika adalah yang harus kaulakukan
Ialah menyampaikan kebenaran
Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan
Ialah yang bernama keyakinan
Jika adalah yang harus kau tumbangkan
Ialah segala pohon-pohon kezaliman
Jika adalah orang yang harus kauagungkan
Ialah hanya Rasul Tuhan
Jika adalah kesempatan memilih mati
Ialah syahid di jalan Ilahi.


Contoh 12
SAJAK IBU
Karya: Wiji Thukul

ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan ibuku
mengubah rasa sayur murah
jadi sedap
ibu menangis ketika aku mendapat susah
ibu menangis ketika aku bahagia
ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
ibu menangis ketika adikku keluar penjara
ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang ibu
adalah kilau sinar kegaiban Tuhan
membangkitkan haru insan
dengan kebajikan
ibu mengenalkan aku kepada tuhan
solo, 1986


Contoh 13
DARI SEORANG GURU KEPADA MURID-MURIDNYA
Karya: Hartoyo Andangjaya

Apakah yang kupunya, anak-anakku
selain buku-buku dan sedikit ilmu
sumber pengabdian kepadamu

Kalau di hari Minggu engkau datang ke rumahku
aku takut, anak-anakku
kursi-kursi tua yang di sana
dan meja tulis sederhana
dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
semua padamu akan bercerita
tentang hidup di rumah tangga

Ah, tentang ini aku tak pernah bercerita
depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
- horison yang selalu biru bagiku -
karena kutahu, anak-anakku
engkau terlalu muda
engkau terlalu bersih dari dosa

Demikian beberapa Contoh Puisi Tema Pendidikan Untuk Kegiatan Lomba Memperingati Hari Besar Nasional dan Daerah semoga bermanfaat. 

Subscribe to receive free email updates: