Pengertian Struktur Dan Contoh Teks Cerita Fantasi
Pengertian
Struktur teks adalah bagian-bagian sebuah teks yang mencirikan suatu teks. Bagian-bagian itu menjabarkan ciri bagain awal, inti, dan penutup teks dalam fungsi komunikasi tertentu. Pada dasarnya, Teks cerita fantasi hanya terdiri dari 3 struktur bagian, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi. Berikut ini penjelasan mengenai struktur teks cerita fantasi.
1. Orientasi (Pengenalan)
Di bagian ini, penulis mengenalkan tokoh, watak tokoh, latar (tempat, suasana, sosial dan waktu), dan konflik yang terjadi dalam cerita. Dengan kata lain, di bagian orientasi pembaca telah dapat menemukan jawaban siapa, dimana, dan kapan suatu cerita terjadi. Di bagian ini juga, penulis dapat mengembangkan deskripsi tokoh, latar, dan konflik cerita.
2. Komplikasi (Konflik/Permasalahan)
Di bagian ini, penulis menghadirkan konflik atau masalah-masalah yang menjadi inti cerita. Masalah tersebut dikembangkan menjadi rangkaian cerita dengan alur yang menarik. Di bagian ini pula, penulis mengembangkan inti cerita dengan mengacu pada hubungan sebab akibat hingga mencapai puncak cerita. Dengan kata lain, di bagian komplikasi ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana cerita mengalir dari sebuah permasalahan atau konflik awal, lalu menjadi semakin rumit, dan mencapai puncak.
3. Resolusi (Penyelesaian Masalah)
Resolusi merupakan bagian akhir dari teks cerita fantasi. Itu berarti tidak ada lagi penambahan konflik baru di tahapan ini. Dengan kata lain, penulis hanya menghadirkan penyelesaian masalah atas konflik-konflik yang ada sebagai penutup cerita.
Contoh Teks Fantasi
Keluarga Cemara
Orientasi:
Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. Bapak yang memberiku nama Cemara. Aku mempunyai seorang ibu yang sangat baik. Aku juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik, walaupun ia terkadang suka marah.
Konflik:
Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi berbalik ketika rekan kerja bapak menghianati bapak. Seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga kami berhasil direbut olehnya. Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah peninggalan kakek. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada yang bisa dibanggakan dari rumah peninggalan kakek ini.
Bukan seorang bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini. Bapak selalu menghibur dan mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu. Bapak selalu tersenyum dan mengatakan bahwa bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Bapak selalu kelihatan tegar dan penuh semangat.
Resolusi:
Bapak memulai lagi usahanya. Setiap hari, bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam. Semua itu bapak lakukan untuk menepati janjinya kepada kami untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Hasil memang tidak akan menghianati usaha. Perlahan, bapak mampu mengembalikan apa yang pernah hilang.
Ciri Kebahasaan Pada Cerita Fantasi
1. Kata ganti
Kata yang berfungsi menggantikan orang, benda, atau sesuatu yang dibendakan, dipakai untuk menghindari pengulangan. Kata ganti dibagi menjadi tiga macam, masing-masing terdiri atas tunggal dan jamak.
a. Kata ganti orang pertama
- Tunggal : aku, saya
- Jamak : kami, kita
b. Kata ganti otang kedua
- Tunggal : engkau, kamu
- Jamak : kalian
c. Kata ganti orang ketiga
- Tunggal : ia, dia
- Jamak : mereka
2. Penggunaan kata kerja
Kata kerja merupakan kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Kata kerja dikelompokkan menjadi dua bentuk, yakni:
a. Kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan kehadiran objek.
Contoh :
Sindy menulis surat untuk mama tersayang
Sindy --- subyek
menulis --- predikat
surat --- obyek
untuk mama tersayang --- keterangan
Kata kerja transitif yang memerlukan objek ini bisa dirubah menjadi kalimat pasip, karena ada objeknya.
Contoh:
Sindy menulis surat untuk mama tersayang. Diubah menjadi kalimat pasip, menjadi: Surat ditulis Sindy untuk mama tersayang.
b. Kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak memiliki objek.
Contoh : Risma sedang menangis
Risma --- subjek
menangis --- predikat
Kata kerja intransitif yang tidak memerlukan objek ini, tidak bisa dirubah menjadi kalimat pasip, karena tidak ada objeknya.
3. Penggunaan kata sandang
Kata sandang yaitu kata yang dipakai untuk membatasi kata benda. Yang termasuk kata sandang : si, sang.
Contoh :
Si Bungsu sedang bernyanyi riang
Sang Kancil sedang mencuri timun pak tani.
4. Penggunaan keterangan waktu dan tempat
Keterangan tempat dan waktu yang terdapat pada teks cerita fantasi biasanya digunakan untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat biasanya menggunakan kata depan di dan keterangan waktu biasanya menggunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu.
5. Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
a. Kalimat langsung yaitu kalimat yang berasal dari hasil kutipan langsung pembicaraan yang sama persis seperti apa yang dikatakan.
Ciri – ciri kalimat langsung :
- Pada kalimat langsung, kalimat petikan ditandai dengan tanda petik dua rangkap (“…..”)
- Hurup pertama kalimat yang dipetik huruf kapital
- Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca koma ( , )
- Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan.
Contoh :
Ibu bertanya, “ Kapan kamu mulai masuk sekolah, Siti?”
Bu guru berkata, “ Anak – anak, kalian harus belajar dengan sunguh-sungguh!”
b. Kalimat tidak langsung yaitu kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.
Ciri – ciri kalimat tidak langsung :
- Tidak menggunakan tanda petik
- Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu : “saya”, “aku” menajdi “dia”, “ia” , “kamu”, “dia” menjadi “ saya” atau nama orang “kalian”, “kami” menjadi “mereka”
- Biasanya ditambahkan konjungsi “bahwa”
- Intonasi membacanya datar.
Contoh :
Ibu menanyakan kepada saya kapan mulai masuk sekolah.
Bu guru mengatakan bahwa mereka harus belajar dengan sungguh-sungguh.